DPD Jogja gelar Apel "SAVE TELKOM"
Anggota Sekar
atau Serikat Karyawan PT Telkom Yogyakarta menyelenggarakan Apel Kebersamaan di
halaman Kantor Telkom Pugeran Jl. MT Haryono 21 Yogyakarta. Apel pada pagi hari tanggal 29 Januari
2014 diikuti oleh hampir seluruh anggota Sekar Telkom DIY. Tema utama Apel
“SAVE TELKOM” dengan sub tema Transformasi Organisasi, Telkom
Default 2015, Pelayanan pelanggan oleh PT TA dll.
Apel tersebut dimaksudkan agar setiap anggota dapat
memahami dinamika dan kondisi perusahaan yang sebenarnya. Dengan pemahaman ini
diharapkan anggota dapat mengawal perusahaan, sehingga dapat memberikan
pelayanan yang sebaik-baiknya kepada pelanggan serta memberikan hasil yang terbaik bagi stake holder.
Seluruh peserta apel mengenakan pita hitam di lengan kirinya sebagai tanda
keprihatinan. Perubahan atau Transformasi Organisasi memang tengah melanda
tubuh perusahaan telekomunikasi milik negara ini. Bahkan transformasi
organisasi ini terus mengalami transisi yang memakan waktu cukup panjang.
Anggota Sekar Telkom Yogyakarta mengkhawatirkan transformasi organisasi yang
berkepanjangan ini akan menyebabkan
karyawan kurang fokus dalam bekerja. Dan pada akhirnya pelayanan kepada
pelanggan akan menjadi tidak optimal, padahal hidup mati sebuah perusahaan jasa
adalah dari para pelanggannya.
Ketua Serikat Karyawan Telkom Yogyakarta Utomo, mengungkapkan agar kita
semua selalu membuka mata, telinga, dan pikiran untuk mengetahui apa yang
terjadi. Dan minta tolong kepada Tuhan Yang Maha Esa agar perusahaan yang
menjadi tempat kita bernaung ini tidak carut-marut. Mengawali sambutannya Ketua Sekar
menggarisbawahi persoalan TO atau transformasi organisasi. TO sudah
berjalan setahun lamanya, tetapi tidak juga membawa suatu peningkatan perbaikan
bagi perusahaan. Bahkan dalam beberapa kali kesempatan Dirut Telkom mengatakan
perusahaan akan default pada tahun 2015, artinya pendapatan lebih kecil dari
pengeluaran, tetapi di sisi lain akhir-akhir ini begitu banyak
penghargaan dari berbagai macam organisasi yang diberikan kepada Telkom.
Sesuatu yang kerap menimbulkan pertanyaan di benak karyawan, apa untungnya bagi
kita?
Ketua Sekar Telkom Yogyakarta, Utomo, dalam sambutannya juga menyitir,
carut-marut perusahaan sekarang ini terjadi bukan karena banyak orang jahat,
tapi karena banyak orang baik dan pintar yang hanya berdiam diri.
Apel Kebersamaan Sekar yang
berlangsung dalam suasana teduh sejuk ini hanya sekitar satu jam dan berjalan
lancar. Apel memang sengaja dijadwalkan berjalan singkat, agar seluruh anggota
bisa segera bekerja lagi. Sebelum diakhiri, beberapa perwakilan unit
menyampaikan orasi yang menggambarkan harapan-harapan dan kecintaan terhadap
perusahaan.
Pada sesi orasi pertama Vita
Tri Wardani anggota Sekar dari DBS mengajak kepada seluruh peserta apel untuk
bertanya pada diri sendiri, ” Sanggupkah kita semua memberikan pelayanan kepada
para pelanggan tanpa bodong-bodongan?”
Siam Praptono, Sekaris dari Unit Infratel dalam orasinya berujar, ” Kita
semua dari divisi fungsi bagaikan anak yang lahir dari perkawinan siri. Disuruh
kerja, tapi tidak dikasih peluru”.
Sementara Eka Ambara, anggota Sekar dari unit War Room menyampaikan supaya
berbagai macam hal yang terjadi di perusahaan tercinta ini, tidak hanya
diketahui oleh pengurus saja tetapi hendaknya seluruh anggota juga mengetahui.
Henri Manola anggota Sekar berusia muda, berorasi Telkom carut-marut TO
tidak selesai-selesai, kuncinya itu kejujuran adalah hal yang utama, wahai Pemimpin Telkom...mau dibawa kemana Telkom ini?
Orasi terakhir disampaikan dari unit Akses oleh Yuwono dan cak Bin (subiyantoro), dengan suara lantang masing2 menyuarakan tentang info terbaru Telkom Akses yang tidak ada karyawannya tapi mau terima kerjaan Operation Maintenance, TA sebagai Makelar, Bahasa "planet" pejabat2 telkom yang tidak membumi dan menutup orasinya dengan sentilan "kalau Telkom Default berarti BODnya ngga cerdas" ***(sigit D/2014)
Orasi terakhir disampaikan dari unit Akses oleh Yuwono dan cak Bin (subiyantoro), dengan suara lantang masing2 menyuarakan tentang info terbaru Telkom Akses yang tidak ada karyawannya tapi mau terima kerjaan Operation Maintenance, TA sebagai Makelar, Bahasa "planet" pejabat2 telkom yang tidak membumi dan menutup orasinya dengan sentilan "kalau Telkom Default berarti BODnya ngga cerdas" ***(sigit D/2014)