..... BERSERIKAT MEMBUAT KITA KUAT ......

Sabtu, 20 November 2010

MUSWIL ke 4 Sekar Telkom DPW IV di Jogja Syarat dengan Filosofi - DPD JOGJA AJAK PESERTA MUSWIL CINTA INDONESIA


Melalui nota keputusan Ketua DPW IV Sekar telkom tanggal 7 Oktober 2010, DPD Jogja diberi kepercayaan untuk menghelat acara MUSWIL ke 4 di Jogja tanggal 2 Nopember 2010. Dengan rencana dan keyakinan penuh, panitia berusaha merangkai prosesi acara muswil sedemikian rupa sehingga mempunyai nilai filosofi kebangsaan yang tinggi dan berharap bisa menambah serta menguatkan karakter para sekaris dan seluruh peserta yang hadir didalam acara MUSWIL ke 4 yang dilaksanakan di University hotel jalan Adi Sucipto Jogja .

Nuansa Batik Sekar Telkom Indonesia

Tema yang diusung bung Salam selaku ketua DPW IV adalah “Bersama Kita Kawal Eksistensi & Keutuhan Bisnis Perusahaan Melalui Upaya Peningkatan Kinerja Untuk Mewujudkan Kesejahteraan Karyawan”, hal ini diterjemahkan DPD Sekar Telkom Jogja bahwa sesungguhnya hal tersebut bisa tercapai dengan membuat pondasi awal yaitu dimulai dari kecintaan serta kebanggaan terhadap bangsa sendiri yaitu bangsa Indonesia. Berangkat dari sinilah maka seragam peserta memakai baju batik yang telah mendapat hak paten Internasional asli Indonesia, bahkan dari id card, tas peserta, buku Laporan dll. Semuanya bernuansa batik yang dipadu dengan produk2 Telkom, ini sebagai simbol kebanggaan terhadap Indonesia dan merupakan simbol bahwa karyawan Telkom harus bersatu dalam menggelola produk Speedy, telepon Rumah dan Flexi, serta hilangkan sekat-sekat antar unit/ divisi yang ada ditubuh PT Telkom Indonesia.

Klip Indonesia Raya

Mengawali pembukaan acara dimulai dengan doa bersama untuk Kemajuan Telkom dan Keselamatan atas terjadinya berbagai musibah bencana alam di Indonesia, dilanjutkan dengan Lagu Indonesia Raya yang dinyanyikan bersama-sama dengan latar belakang klip masa perjuangan kemerdekaan era “Soekarno Muda” dengan latar belakang klip ini diharapkan dapat mengugah rasa patriotisme seluruh peserta muswil bahwa berjuang itu harus sampai tuntas jangan setengah-setengah dan pantang lari kebelakang, seperti halnya perjuangan para sekaris pada masa-masa yang lampau dalam mempertahankan eksistensi Telkom dari pihak-pihak yang tak bertanggung jawab.

“Othok-Othok” simbol kebersamaan

Tidak ada pemukulan gong atau ketukan palu sebagai tanda dibukanya acara MUSWIL ke 4 Sekar Telkom DPW IV Jateng DIY yang dipimpin oleh Sekjen DPP Sekar Telkom Indonesia bung Asep Mulyana, hanya suara mainan budaya “othok-othok” yang menggelegar di dalam ruang sidang sebagai tanda akan dimulainya perhelatan akbar 3 tahunan para “patriot” sekaris jateng diy.

Mungkin banyak yang belum mengetahui bahwa mainan budaya “othok-othok” ini sebenarnya sudah sering di gunakan untuk pembukaan acara/ perhelatan akbar yang bergengsi di Jogja karena mainan budaya tempo dulu ini digunakan sebagai simbol kebersamaan, misalnya saja saat pembukaan acara Konferensi negara-negara Asia-afrika (KAA) di UGM, Pembukaan jalan sehat Jogja International World Heritage Walk (JIHW) bersama Raja Jogja Sinuhun Sultan HB X dan Duta besar Jepang Kojiro Shiojiri tanggal 14 Nop 2009 di candi Prambanan dan lain-lain.

Adalah Mbok Joyo Sumarto yang saat ini berumur 80 th dan tinggal di desa Pandes Sewon Bantul, walau sudah renta dimakan usia beliau tetap setia berjuang membuat mainan budaya “othok-othok” sehingga produknya sering2 mewarnai acara-acara bergengsi, kesetiaan inilah yang perlu ditauladani para Sekaris, walaupun sudah tidak menjadi pengurus sekar tapi bila masih mempunyai kartu anggota Sekar maka hukumnya wajib menjaga kelangsungan hidup jalannya organisasi, sesungguhnya organisasi itu adalah milik semua anggota, dalam kontek tanggung jawab maka tak ada pemisahan tanggungjawab antara sekar generasi muda dengan sekar generasi tua , tak ada pemisahan anggota dengan pengurus bahwa semuanya bertanggung jawab menjaga organisasi sekar telkom dan menjaga bisnis telekomunikasi PT Telkom Indonesia, tak ada kalimat selamat bekerja & Selamat Berjuang, yang ada hanya kalimat “Mari Bekerja & Berjuang Bersama”

Sekar Telkom Peduli Bencana Indonesia

Sebagai wujud kepedulian serta kecintaan terhadap sesama yang sedang dilanda musibah bencana alam, maka di dalam rangkaian acara MUSWIL ke IV di jogja tahun ini juga digelar acara Sekar Telkom Peduli Bencana Indonesia” yaitu dengan memberikan bantuan kepada korban Merapi di lokasi bencana Sleman dan Mungkid sebanyak 2 mobil pick up bahan-bahan kebutuhan pengungsi korban merapi senilai 25 juta rupiah yang dikumpulkan oleh para peserta MUSWIL tahun 2010.

Souvenir Tugu Jogja

Pada akhir acara Muswil kali ini juga diberikan cindera mata berbentuk Tugu icon kota Jogja kepada para sesepuh DPW IV, Ketua DPW V dan Ketua DPW Wilsus selaku tamu kehormatan. Filosofi Kekokohan bangunan Tugu Jogja secara tegas menggambarkan Manunggaling Kawula Gusti, semangat persatuan rakyat dan penguasa untuk melawan penjajahan kala itu, semoga dengan filosofi tugu jogja ini bisa menginspirasi upaya Sekar Telkom dalam mengawal eksistensi bisnis perusahaan PT Telkom Indonesia sehingga Kesejahteraan Karyawan itu benar-benar terwujud.

Di tempat terpisah ketua panitia Muswil Achmad Budiantoro & Ketua DPD Sekar Telkom Jogja Idwar Yunk Koto atas nama seluruh jajaran panitia dan pengurus mohon maaf apabila selama melayani para peserta & Undangan Muswil ada hal-hal yang kurang berkenan dan berharap semoga sajian yang telah diberikan rekan2 panitia Muswil ini bisa menginspirasi seluruh sekaris Indonesia dalam menapak menuju kearah kemajuan perusahan PT Telkom Indonesia.... Mari bekerja & Berjuang Bersama (Utm-yk)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Pengikut